Yaa, asik! Fisiologi (baca: faal) itu seasik
jatuh cinta! Se-sik-asik seasik lagunya Ayu Tingting!
“Kok bisa sih?”
Yaaiyalah! Kalau jatuh cintaa kan falling
in love, kalau fisiologi yaaa faal in
love, dong! Hehe!
Krik-krik-krik
Ngawur yaa? Tapi ini beneran loh!
Saya nda bohong!
Siapa sih yang nggak suka pelajari salah satu
materi biomedik ini?
Kalau nanya’
teman-teman yang udah lewati sistem
biomedik mana yang paling meng-asyik-kan,
sebagian besar akan menjawab faal (Jelaslah! Kan udah “faal ini love”! Yaa, kan?)
“Semakin Anda tidak ingin membacanya, semakin Anda
berhasrat untuk membacanya!
Semakin Anda tidak percaya, semakin Anda akan meng-iya-kan
untuk percaya!
Semakin Anda menggeleng-geleng kepala, semakin Anda akan
menganggukan kepala!
Semakin Anda
menolak apa yang saya tuliskan, semakin Anda akan setuju!
Semakin Anda berpikir ini sebuah lelucon, samakin Anda
akan mengganggap ini adalah nyata benarnya!"
Keningnya masih dikerutin? Satu alisnya masih
terangkat keatas?
Kalau kata-kata diatas adalah pendapat
saya, maka berikut sedikit hasil survey kecil-kecilan yang saya lakukan via sms
dan broadcast BBM ‘apa kata mereka’
dengan teman-teman sejawat. Sedikit mewawancarai mereka mengenai pelajaran
biomedik yang mereka senangi, mudah dipahami, asik, dan tidak sombong. Walaupun
nggak semua yang nanggapin pertanyaannya, setidaknya komentar-komentar dibawah ini
sudah mewakili secara keseluruhan (yang mau nambah
komentar, dipersilahkan). Oia, tenks e
lot yang udah memberikan komentarnya.
Semoga amalnya diterima di sisi-Nya.
Let’s, cekik dot!
Anatomi
Komentar:
Menantang, jelas yang dipelajari karena ada gambar dan preparat, belajar yang lain lebih mudah kalau pengetahuan anatomi mapan, cocok untuk pelajar tipe visual, praktikumnya asik, tinggal dihafal, ‘jiwaku disitu’, penting seperti menjadi sebuah fitrah layaknya menyukai cewek
Menantang, jelas yang dipelajari karena ada gambar dan preparat, belajar yang lain lebih mudah kalau pengetahuan anatomi mapan, cocok untuk pelajar tipe visual, praktikumnya asik, tinggal dihafal, ‘jiwaku disitu’, penting seperti menjadi sebuah fitrah layaknya menyukai cewek
Ada yang
berkomentar juga seperti ini:
kurang aplikatif di masyarakat, banyak istilahnya, ribet
pengucapannya
13 orang menyukai ini
Fisiologi
Komentar:
Mencakup cabang ilmu biomedik, banyak penerapannya di
klinik, bukan sekedar hafalan tapi pemahaman analisis yang menggunakan logika,
kalau belajar faal secara tidak langsung juga pelajari biomedik yang lain, tidak
dituntut untuk menghafal, dijelaskan dan dipelajari seperti cerita (ada
alurnya) sehingga mudah diingat, yang dipelajari proses normal di tubuh manusia
sehingga lebih menarik dan mudah dipahami, menimbulkan rasa syukur dan takjub
dengan tubuh yang diciptakan oleh Tuhan, kalau tahu faal lebih mudah ngerti
patofisiologi, bukan hanya teori-teori biologi (ada juga kimia dan fisika)
sehingga sinergis, banyak pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari dapat terjawab
melalui fisiologi, biomedik yang lain memperjelas penjelasan fisiologi
Anehnya, saya tidak
mendapatkan komentar yang aneh..anehkan? hmm!
29 orang menyukai ini
Biokimia
Komentar:
ada alurnya, tdk sekedar hafalan, saat ini biomolekul
lagi tren
Komentar lain:
Terlalu rinci (cocok didalami oleh farmakologis), kalau
belajar perlu menghayal, kompleks dan susah dimengerti karena banyak rumus
kimianya
1 orang menyukai ini
Histologi
Nah, ini nih yang buat saya
geleng-geleng kepala. Kok bisa komentarnya seperti ini, yaa?
Komentar:
Terkadang sulit membedakan kalau melihat sel-sel di
preparat, susah penerapannya di klinik kecuali kalau mau jadi ahli PA, abstrak,
membosankan, ilmu hitam
Jadilah orang pertama yang menyukai ini
Liatlah perbedaan beberapa pendapat diantara
teman-teman sejawat saya. Sebenarnya berbeda pendapat itu wajar. Kalau ngajak ribut, nah itu baru kurang ajar! Kalau mukul gua, yah, pasti gua hajar!
Aduh, sudah cukup kali yaa jasjusnya, eh maksudnya jayusnya!
Back to
topic!
Tanpa mengurangi rasa hormat, sebenarnya saya
menulis catatan ini hanya bertujuan untuk meng-on fire-kan alias menyemangati teman-teman mahasiswa (dalam hal ini
yang nantinya berprofesi dalam dunia medis) untuk belajar fisiologi, Tanpa
bermaksud untuk “memicingkan mata” dan tidak berperike-biomedikan terhadap
anatomi, biokimia, dan histologi. Sebab, keempat biomedik tersebut adalah dasar
dari ilmu pengetahuan yang saling melengkapi dalam memahami penyakit-penyakit
dalam dunia kedokteran.
TIPS: alasan di atas bagus loh dijadikan sebagai referensi buat teman-teman
mahasiswa kedokteran yang mau jadi kandidat calon asisten untuk salah satu
asisten biomedik.
Kalau untuk mahasiswa kedokteran sih yah mungkin Faal itu menyenangkan. Tapi kalau untuk mahasiswa jurusan psikologi agak-agak sedikit menyebalkan. Bayangkan saja, kalau kita di kasih materi mengenai Faal untuk mahasiswa kedokteran tapi cuman dalam 1 semester. yeahh, but wish me luck for my Faal, mungkin dalam waktu 3 bulan ini saya bisa Faal in love *like i can
BalasHapusT^T
P.s dari seseorag yang sedang berusaha menghadapi Faal in love-nya Ka' Ibnu
1 semester? saya pikir itu cukup :)
Hapussaya waktu semester 1 pelajari biomedik cuman 4 minggu. dan waktu untuk faal sendiri cuman 1 minggu...ditambah lagi udah agak berat fisiologi yang dipelajari..tapi toh bisa juga dijalanin...
mindset aja yang perlu diubah..
bagi saya, saya nggak melihat fisiologi sebagai sebuah pelajaran. karena kalau dipandang seperti itu, mungkin juga saya akan berpikir faal itu ribet, bacrit, dsb.
tapi, saya lebih memandangnya sebagai sebuah ilmu yang akan menunjang profesiku dalam membantu orang lain dikemudian hari. nah, kembali lagi ke niat!
malah kita bisa takjub bin syukur loh kalau dihubungkan dengan penciptaan kita sebagai manusia! :)
ikhlas aja..bismillah dulu!
entar baru mengeluh..dan kalau bisa, keluhnya di 'dada'-in!hehe..
@ibnu: judulnya salah. Mustinya judulnya: "udah, percaya deh, IBNU HIDAYAT itu asyik"
BalasHapusHahahahah..
Cekaceka!!!
percaya nggak yaa?hehe!
Hapus