Kebetulan saya mengurus berkas tidak sendirian, tetapi
bersama seorang teman. Siapa lagi kalau bukan Ecul. Tubuh semampai, kulit sawo
matang sedikit hangus dan berambut, brewokan tipis-tipis tajam yang bikin cewek-cewek pada teriak,
berkacamata dengan mata seperti baru bangun, wajah tampang cool, dan rambutnya
dengan style yang selalu sama, yaitu jatuh ke depan.
Jumat, 31 Agustus 2012
Minggu, 26 Agustus 2012
Boyband Berpantun (Episode 1)
Rabu, 11 April 2012, pukul 13.45, RPA tanpa dosen.
Teng-tong!
Telepon genggamku berbunyi. Itu nada deringnya. Menandakan
pesan singkat mendarat di telepon genggamku yang hampir berusia 2 tahun. Bunyinya
simple, tidak ribet, tidak Me-Tal (melow
total), tidak Avenged7Foll, tidak
agnes monica, tapi punya arti yang
dalam.
Sms tersebut berasal salah seorang teman belajarku.
“Siap2...minggu dpn
udah ad pengumuman penerimaan asisten anatomi...”
Selasa, 07 Agustus 2012
Ikut Sunnah Nabi Karena Taqwa Atau Karena Manfaat?
Dewasa ini, berbagai penelitian mengenai efek ibadah yang ditinjau secara medis,
baik yang disunnahkan maupun yang diwajibkan, telah banyak ditemukan.
Penelitian-penelitian tersebut dilakukan selain untuk perkembangan ilmu
pengetahuan, memberikan semangat dan memiliki rasa “ingin” untuk melakukan
ibadah tersebut juga memberikan gambaran bahwa segala sesuatu yang
diperintahkan untuk dilaksanakan ataupun dihindari mempunyai hikmah dibaliknya.
Namun, tidak sedikit dari kita yang tidak memperhatikan hal yang lebih penting
dari hal tersebut. Hal yang
dimaksud adalah mengenai persoalan niat. Ya, niat tulus
beribadah karena Allah SWT dan Rasul-Nya.
Dari Amirul
mu'minin Abu Hafsh Umar bin Al-khaththab r.a. berkata: Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya amalan itu
tergantung pada niatnya dan tiap-tiap manusia itu memperoleh apa yang dia
niatkan. Barangsiapa yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, hijrahnya itupun
kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk tujuan dunia yang
hendak diperolehnya ataupun untuk seorang wanita yang hendak dinikahinya, hijrahnya
pun pada apa yang ia tuju." (HR.Bukhari Muslim)
Perbedaan Mani, Madzi, Kencing, dan Wadi
Mengetahui hal ini adalah hal yang sangat penting, khususnya perbedaan antara
mani dan madzi, karena masih banyak di kalangan kaum muslimin yang belum bisa
membedakan antara keduanya. Yang karena ketidaktahuan mereka akan perbedaannya
menyebabkan mereka ditimpa oleh fitnah was-was dan dipermainkan oleh setan.
Sehingga tidaklah ada cairan yang keluar dari kemaluannya (kecuali kencing dan
wadi) yang membuatnya ragu-ragu kecuali dia langsung mandi, padahal boleh jadi
dia hanyalah madzi dan bukan mani. Sudah dimaklumi bahwa yang menyebabkan mandi
hanyalah mani, sementara madzi cukup dicuci lalu berwudhu dan tidak perlu mandi
untuk menghilangkan hadatsnya.
Karenanya berikut definisi dari keempat cairan di atas, yang dari
definisi tersebut bisa dipetik sisi perbedaan di antara mereka:
Langganan:
Postingan (Atom)