Minggu, 10 Februari 2013

Utang: "Pisau Bermata Dua"


“Pak! Mohon pinjamkan saya uang sekali lagi, Pak! Saya janji bakal bayar utang-utang saya ke Bapak bulan depan.”
“APA?? BULAN DEPAN?? Ehh, tau nggak berapa kali kamu mengutang? Utang kamu sudah menumpuk tahu! Bunganya aja belum kamu cicil. Sekarang minta pinjaman lagi. TIDAK!”
“Tapi, Pak...”
Plak!
Sejurus tendangan dari sang bodyguard berbadan kekar mendarat di pipi sang lelaki peminjam uang yang sedari tadi mengemis di kaki juragan besar itu.
Udah! Tidak ada lagi ‘tapi-tapi’. Kamu pergi sekarang! Tinggalkan rumah saya! Dan ingat, satu minggu lagi saya akan mencarimu. Dan uang saya sudah harus ada bersama bunga-bunganya. Kalau tidak ... sreeeett!” Sang juragan menggunakan ibu jarinya dan melingkarinya setengah putaran di leher depan.  “Akan aku gantung kau bersama keluarga tercintamu itu.”
“Tolong, Pak! Jangan ...” Sang lelaki peminjam uang tetap tak bergeming dan berusaha kembali memegang kaki sang jurangan.
“Pengawal bawa dia keluar!”
“Pak, tolong, Pak!” Dua bodyguard berbadan kekar menyeret sang lelaki peminjam uang keluar dari rumah sang juragan.