“Pak!
Mohon pinjamkan saya uang sekali lagi, Pak! Saya janji bakal bayar utang-utang
saya ke Bapak bulan depan.”
“APA??
BULAN DEPAN?? Ehh, tau nggak berapa kali kamu mengutang? Utang kamu sudah
menumpuk tahu! Bunganya aja belum
kamu cicil. Sekarang minta pinjaman lagi. TIDAK!”
“Tapi,
Pak...”
Plak!
Sejurus
tendangan dari sang bodyguard
berbadan kekar mendarat di pipi sang lelaki peminjam uang yang sedari tadi
mengemis di kaki juragan besar itu.
“Udah! Tidak ada lagi ‘tapi-tapi’. Kamu
pergi sekarang! Tinggalkan rumah saya! Dan ingat, satu minggu lagi saya akan
mencarimu. Dan uang saya sudah harus ada bersama bunga-bunganya. Kalau tidak
... sreeeett!” Sang juragan
menggunakan ibu jarinya dan melingkarinya setengah putaran di leher depan. “Akan aku gantung kau bersama keluarga
tercintamu itu.”
“Tolong,
Pak! Jangan ...” Sang lelaki peminjam uang tetap tak bergeming dan berusaha
kembali memegang kaki sang jurangan.
“Pengawal
bawa dia keluar!”
“Pak,
tolong, Pak!” Dua bodyguard berbadan kekar menyeret
sang lelaki peminjam uang keluar dari rumah sang juragan.